Posts

Showing posts from March, 2006

Hipoksia K-59

Hipoksia adalah kondisi di saat tubuh mengalami kekurangan oksigen untuk tetap hidup. Istilah ini sangat dikenal oleh para penggiat alam bebas terutama pendaki gunung yang kerap berada pada lokasi yang memiliki kondisi ekstrim. Sering juga digolongkan dalam penyakit ketinggian. Misalnya pada puncak gunung atau rute menuju puncak gunung dengan ketinggian tertentu. Demikian pula pilot-pilot pesawat tempur terlihat selalu menggunakan masker oksigen saat mengoperasikan F-16, Sukhoi atau burung-burung besi lain. Tapi tetap waspada, hipoksia juga bisa terjadi di dataran rendah dan saat anda menggunakan kendaraan sipil. Fenomena ini saya amati secara terus menerus selama beberapa bulan terakhir pada rute operasional K-59 Jurusan Jababeka-UKI-Cililitan !!!. Di dalam Isuzu Elf mikrobus ini kita dituntut untuk siaga selalu bersaing memperebutkan jatah oksigen dengan 23 orang lain. Gejala-gejala hipoksia di K-59 hampir tidak jauh berbeda dengan hipoksia akibat berada pada ketinggian salah sat

Kapan Ya, Kita Jalan-Jalan Lagi?

Seorang alumni planologi ITB angkatan 89 meng-add dan mengirimi saya pesan di frenster. Dalam subjek pesannya tertulis "budak jambi" dan "HMP-ers". Tentu dengan antusias saya segerakan melihat profil beliau. Tentu saya sangat antusias karena saya juga dari Jambi, meski berdarah banjar, jawa dan sunda, selain itu saya juga sampai saat ini masih gembira ria disebut HMP-ers. Ternyata ada banyak kesamaan. Beliau juga berasal dari jambi meski berdarah batak, anggota HMP dari kroco sampe jadi Boss, dan yang paling penting adalah: "suka jalan-jalan". Aha... Dalam beberapa interaksi awal melalui imel dan message di frenster saja beliau sudah nantangin saya jalan-jalan ke "kerinci". Atau yang deket-deket aja lah, TNGP ato Ujung Kulon, gitu katanya. Ahhhhh... bisa aja "abang" (begitu saya panggil dia) ini manas-manasin. Walhasil vitalitas jiwa raga ini tiba-tiba terangsang rasanya. Sudah lama saya kehilangan gairah seperti ini. Gairah bersusah

eman-si-pasti

bolehkah kutukar sarungku dengan hot pants mu usah gerah ku lelaki ber-ingin seksi mata perempuan nelanjangi auratku adalah puja bagiku dan sempurna lah kau jadi hambaku

Ruang Kebutuhan

Hari ini adalah hari yang biasa. Hari yang dimulai dengan ritual pagi, lanjut dengan kebiasaan-kebiasaan kantor. Benar-benar hari yang hampir-hampir tidak istimewa. Ugh siapa itu ngakak di ruang sebelah. Kekehnya bikin penasaran saja, mesti lucu sekali hal yang diperbincangnya, kalo tidak pasti tak seseru itu ketawanya. Ruang sebelah, belakang meja kantor tepatnya adalah salah satu public space di kantor. Selain ruang "pengasapan" di lantai dua dan teras kantor di depan klinik dokter Susanto. Di ruang itu tak ada pendingin ruangan, hanya jendela kaca besar yang bisa dibuka tutup. Dari jendela itulah angin berdebu kerap masuk menyegarkan suasana. Selain meja pingpong dan tumpukan kardus di sana juga tersedia kursi-kursi portable yang dilengkapi meja tulis. Serakan puntung dan abu rokok serta cangkir kopi semakin mengesahkan status ruang sebagai the most favourite room. Di ruang itu segala tertumpah. Caci maki atasan tertumpah, sindiran sarkasme rekan kerja tertumpah, curhat

Perubahan dan resistensi

tulisan ini merespon dinamika yang terjadi di organisasi alumni smu saya. ------------------------------- 1. Saya sampaikan sekali lagi bahwa perubahan adalah suatu keniscayaan. Walau kita atau kelompok kita merasa tidak berubah, saya bisa yakin situasi di luar kita tetap berubah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada individu terkait dengan berjalannya waktu (sunatulloh) yang mengakibatkan perubahan usia, fisik, kematangan berpikir akan terakumulasi pada perubahan kumpulan orang yang pada akhirnya menyebabkan pada perubahan konteks dan sistem dimana individu itu berada. Sebaliknya perubahan sistem berpengaruh langsung pada perubahan tingkah laku individu di dalamnya. Terlepas dari soal adaptasi, individu atau kelompok yang menolak perubahan biasanya terasing dari lingkungan global, lihat saja suku baduy sebagai contoh. Karena perubahan sekali lagi adalah keniscayaan, maka yang diperlukan adalah kesiapan untuk mengontrol, mengatur atau memanajemen perubahan. Individu maupun organis