Dialog Cyber: Kendi dan Mok

once upon a time...

Kata Si Mok:
atau justru kita yg salah krn hanya berani berkoa-koar di dlm kelas "perencanaan harus berpihak pd rakyat kecil..dll..dll..dll" demi sederet rantai A, sementara kita tak berani untuk meneruskannya..."

Kata Mansoer Fakih:
Tugas pendidikan pada dasarnya berupaya melakukan "refleksi kritis" terhadap sistem yang tengah berlaku dalam masyarakatnya, serta "menentang" sistem tersebut untuk memikirkan "sistem alternatif" ke arah transformasi sosial menuju suatu masyarakat yang adil. Tugas ini harus dijabarkan dalam bentuk "kemampuan menciptakan ruang" agar muncul sikap kritis terhadap sistem dan struktur ketidakadilan sosial serta melakukan "pembongkaran" terhadap ketidakadilan menuju sistem sosial yang lebih adil

Kata si Kendi:
....................
sepertinya si Kendi tak mampu berkata-kata lagi :)
soalnya waktu kuliah dulu, si Kendi:
- boro-boro melakukan "refleksi kritis" terhadap sistem kemasyarakatan, wong ujian besok hari ini baru potokopi....ihik....ihik
- kalo refleksi kritis tidak dilakukan oleh si Kendi yang nota bene mahasiswa yang diharapkan jadi "Agent of Change" (I hate using this phrase), maka gak mungkin dong si Kendi bisa menemukan sistem alternatif.... (kalo musik alternatif si Kendi pasti tau...cita-cita jadi rocker soalnya ato minimal punya temen rocker)
- Nah loh... refleksi kritis enggak... sistem alternatif ga tau... apa yang mau "dibongkar???" maka jadilah si Kendi sejak mahasiswa sampe kerja selalu saja mudah ditebak dan berpola. masuk sistem... ikuti sistem... apatis... nyang penting selameth di duniah....
------------------------------------
sekarang si Kendi lagi termenung... mengulang kuliah rasanya tak kurang masuk akal... mendobrak sistem.... masih terlalu jauh, memikirkan sistem alternatif....belum nyampe ahhh...
eittttt.... akhirnya si Kendi berdiri, menegakkan kepala... merendahkan hati... membuka pikiran... si Kendi membuka mata pada semua kejadian yang melintas di depannya... mendengar.... menyerap getar-getar kehidupan...mengaji ayat-ayat kehidupan yang terlantun...
Ahhhhhh.... si Kendi merasa masih beruntung, ia punya hari ini.... hari yang bisa dia gunakan untuk apa saja...
meski lagi-lagi si Kendi terbentur pada "tembok pilihan"... yang selalu ia temui dulu waktu kuliah, ngelamar kerja, kerja dan mungkin dalam hari-hari depannya...
tapi kali ini si Kendi punya kesempatan untuk memperbaiki pilihannya

Nb: semua tokoh dan cerita di atas adala fiktif belaka, kecuali si Mok dan Mansoer Fakih... hihihihi... kalo ada kesamaan yah bisa aja cerita di atas bukan fiktif (nah loh)

Comments

kaya pernah baca postingan ini (di blog ini juga) dulu.... repetisi?? atau urangna nu de ja vu ???
Maryandi said…
betul sekali... kalo dulu judulnya gara-gara api??? sempet dihapus.... diposting lagi... jeli oge maneh wan...

Popular posts from this blog

Tips Menghadapi Inspeksi atau Audit di atas Kapal

Revolusi Pagi

sabtu