Mengalir

Beberapa waktu yang lalu seorang teman mengirimkan e-mail yang isinya kurang lebih kalo kutafsirkan adalah betapa seorang wanita/perempuan harusnya setara dengan lelaki karena ia dicipta dari tulang rusuk lelaki (Adam). Reply dari e-mail itu segera muncul dari teman lain, yang isinya kira-kira meminta informasi kitab atau buku mana yang memuat pernyataan bahwa wanita benar dicipta dari rusuk. Segera saja aku search di salah satu search engine, hasilnya... Ada beberapa artikel yang membahas persoalan ini, salah satu artikel menyatakan bahwa dalam Al Quran tidak ada ayat yang menyatakan bahwa wanita dicipta dari rusuk Adam, semua manusia dicipta dari tanah yang kemudian ditiupkan ruh ke dalamnya. Sebaliknya dalam Injil, termaktub ayat yang menyatakan hal tersebut. Lalu berlanjutlah pembahasan gender berlandaskan fakta-fakta di atas.
Lalu apa???
Yang menarik buatku adalah selalu saja ada gairah manusia untuk mencari tahu, mencari bentuk, mencari pembenaran, mencari kebenaran dll. Selalu ada energi untuk mencari siapa aku, apa aku, dimana aku, apa tujuan aku, mengapa aku dan seterusnya. Posisi "aku" dalam struktur sistem menjadi penting, sehingga pertanyaan "siapa sudah jadi apa", "siapa menjabat apa" dan seterusnya kerap muncul dalam komunikasi sehari-hari kita. "aku" akan terus menerus bergerak dan berubah sampai tercapai kesetimbangan sistem. Tak heran bila kemudian proses bergerak dan berubah tersebut menimbulkan gesekan akibat metode bergerak dan berubah dari setiap aku bisa saja berbeda dan bisa saja sama dengan menggunakan sumber daya berbeda atau sama pula. Lalu demikianlah hidup menjadi terus menerus berubah dan bergerak dan mengalir dan berlanjut

Comments

Anonymous said…
Keakuan menjadi fokus pada tahap tertentu dalam hidup manusia. Umumnya keakuan ini hilang pada masa tua, dan berganti menjadi ke-kita-an, atau ke-sekitar-an.

Popular posts from this blog

Tips Menghadapi Inspeksi atau Audit di atas Kapal

Revolusi Pagi

sabtu