[lari] dalam diri
Pernah suatu kali, dengan setengah terpaksa dan setengah lagi akibat dorongan hati (idealisme untuk tetap beraktivitas di kemahasiswaan), aku mengemban amanah yang luar biasa berat. Sungguh menurutku aku sudah berusaha sekuat tenaga memanggulnya, tapi setelah kini direnung-renung lagi... ah... betapa tak bertanggung jawabnya diri ini. Tugas yang berat bin dahsyat itu (Pengabdian Masyarakat judulnya Bung!!!) kujalani dengan nyambi mengerjakan tugas akhir. Puihhh... parah kan??? satu kutub kepentingan orang banyak, kutub lain kepentingan diri sendiri. Tugas itu akhirnya tetap dikerjakan dengan kompromi (kalo gak mau dibilang gak optimal). Beberapa rencana kegiatan akhirnya terlaksana sementara sebagian lain belum tergarap maksimal. Banyak sekali yang situasi yang terjadi menempatkan hati pada kebimbangan yang benar-benar gamang untuk memilih prioritas. Saat itu aku merasa sedang berjudi dengan angan-angan dan mimpi-mimpi yang naif. Di akhir, aku gak mempertanggungjawabkan tugas-tugas it...